Sebagai seorang muslim, tentu kita sudah tidak meragukan bahwa Islam adalah Rahmatan Lil ‘Alamin. Rahmatan Lil ‘Alamin berarti adalah kesejahteraan, keselamatan, dan kedamaian bagi seluruh alam. Sejak dari kecil, kita mendengar dari ustadz ataupun dari para penceramah bahwa Islam begitu Indah, memberi cahaya bagi dunia. Namun seperti apakah kedamaian dan kesejahteraan yang dibawa Islam?
Sungguh sangat disayangkan jika
generasi muda zaman sekarang, yang notabene memeluk Islam sejak kecil, dan
sering mendengar bahwa Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam, namun justru
tidak tahu pasti kedamaian seperti apa yang dibawa Islam. Ajaran apakah yang
dibawa Islam sehingga disebut-sebut sebagai pembawa kedamaian bagi seluruh
alam. Mungkin tidak kita sadari, hal ini cukup berpengaruh pada kehidupan
beragama seseorang. Hal ini berdampak kurangnya kesadaran ber-Islam. Biasanya
kurangnya kesadaran Islam ini akan berlanjut pada proses ber-Islam yang kurang
sempurna. Melaksanakan sebagian ajaran Islam yang diketahuinya saja, tanpa mau
tahu bagaimana ber-Islam secara Sempurna.
Qur’an dan Sunnah Nabi
sebagai guide book dalam Islam adalah
panduan yang paling sempurna untuk menjalani hidup. Semua ajaran-ajaran
keduanya sangat sesuai dengan segala kondisi manusia. Segala perintah dan
larangan dalam Islam adalah Problem solver terbaik bagi masalah yang dihadapi
manusia. Mulai dari perintah Sholat yang sudah diteliti oleh peneliti dari
berbagai belahan dunia sangat efektif menyeimbangkan kondisi hormon dan syaraf.
Perintah puasa yang menyehatkan, perintah mengelilingi ka’bah dalam Haji yang
ternyata selaras dengan putaran elektron mengelilingi inti atom. Perintah zakat
yang dapat mengatasi kesenjangan sosial, serta perintah-perintah lain yang
begitu banyaknya yang diajarkan Islam sangat membantu mengatasi masalah yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Belum lagi berbagai fakta dalam
Qur’an dan Sunnah yang telah terungkap lewat penelitian dan penemuan-penemuan
teknologi. Secara khusus Prof. Schroeder, seorang peneliti Oceanografi dari
Jerman menyatakan: “Ilmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang ada
dalam Al Qur’an beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan saat ini hanya menemukan
apa yang telah ada didalamnya 1400 tahun yang lalu.”
Sebagai seorang muslim sewajarnya
bila kita sangat mengagumi dan mencintai Islam, namun apakah kita telah menempatkan
kekaguman dan kecintaan itu dengan cara yang benar? Para peneliti baratpun yang
notabene non-muslim, dengan Al Qur’an mereka membuat penemuan-penemuan luar
biasa, bagaimana dengan kita yang memang Islam? Semoga bisa menjadi renungan
bagi kita semua
0 komentar:
Posting Komentar